BeritaPopuler24

Berita Terpopuler Sepanjang Masa

News

Kota Nara Pernah Menjadi Peran Penting Dalam Sejarah Jepang

Kota Nara
Kota Nara Pernah Menjadi Peran Penting Dalam Sejarah Jepang

Kota Nara Yang Terletak Di Prefektur Nara Jepang dan Merupakan Salah Satu Kota Paling Bersejarah Di Negara Ini. Sebagai ibu kota Jepang yang pertama kali di tetapkan pada tahun 710 M. Kota ini memainkan peran penting dalam pengembangan budaya, agama, dan politik Jepang kuno. Maka tempat ini di kenal dengan kuil-kuil kuno, patung Buddha raksasa, dan rusa yang berkeliaran bebas di taman kotanya.

Sebelum menjadi ibu kota, wilayah yang sekarang di kenal sebagai Nara sudah memainkan peran penting dalam sejarah Jepang. Pada periode Asuka berlangsung dari tahun 538 hingga 710 M. Jepang mulai mengadopsi banyak elemen budaya dan agama dari Tiongkok dan Korea, termasuk agama Buddha. Selama periode ini, banyak kuil Buddha mulai di bangun dan pengaruh agama Buddha mulai menyebar luas.

Pada tahun 710 M, Kaisar Gemmei memindahkan ibu kota Jepang ke Heijō-kyō, yang sekarang di kenal sebagai Nara. Hal ini menandai di mulainya periode yang berlangsung hingga tahun 794 M. dan selama periode ini, Kota Nara menjadi pusat politik, budaya, dan agama Jepang. Sehingga pembentukan Heijō-kyō Heijō-kyō di rancang berdasarkan ibu kota Tiongkok, Chang’an (sekarang Xi’an), dengan tata letak grid yang teratur.

Kota ini menjadi pusat administrasi dan pemerintahan Jepang. Dengan penyebaran Agama Buddha Periode ini adalah masa di mana agama Buddha berkembang pesat di Jepang. Maka aisar dan keluarga kekaisaran sangat mendukung agama Buddha, yang mengarah pada pembangunan banyak kuil penting, termasuk Tōdai-ji, Kōfuku-ji, dan Yakushi-ji.

Tōdai-ji dan Daibutsu Tōdai-ji, salah satu kuil paling terkenal di Nara, yang di bangun pada abad ke-8 dan menjadi pusat keagamaan utama Kota Nara.

Dedikasi Pemerintah Kota Nara Pada Agama Buddha

Pembangunan patung ini mencerminkan Dedikasi Pemerintah Kota Nara Pada Agama Buddha dan menjadi simbol kekuatan serta stabilitas negara. Dengan sistem Administratif Selama ini Jepang mengadopsi banyak elemen dari sistem administrasi Tiongkok, termasuk sistem hukum dan pemerintahan yang terstruktur. Sehingga sistem ini membantu memperkuat kendali pemerintah pusat dan memastikan stabilitas di seluruh negeri.

Pada tahun 794 M, Kaisar Kammu memutuskan untuk memindahkan ibu kota Jepang dari Nara ke Heian-kyō (sekarang Kyoto). Alasan utama perpindahan ini termasuk masalah politik dan kebutuhan untuk mengurangi pengaruh kuil Buddha yang semakin kuat di kota tersebut. Sehingga perpindahan ini menandai berakhirnya periode Nara dan di mulainya periode Heian. Yang menjadi salah satu periode paling cemerlang dalam sejarah Jepang.

Setelah kehilangan statusnya sebagai ibu kota, Nara mengalami kemunduran dalam hal politik dan ekonomi. Tetapi kota ini tetap menjadi pusat keagamaan dan budaya yang penting. Karena masih banyak kuil dan situs bersejarah yang tetap di lestarikan dan di rawat dengan baik. Maka pada era modern, kota ini menjadi tujuan wisata utama. Di kenal karena warisan budaya dan sejarahnya yang kaya.

Kota ini menarik jutaan pengunjung setiap tahun yang datang untuk melihat kuil kuno, patung Buddha raksasa, dan rusa yang berkeliaran bebas di Taman Nara. Maka sejarah kota ini adalah cerminan dari bagaimana Jepang berkembang dari sebuah negara kecil menjadi sebuah kekaisaran yang besar dan kuat.

Sebagai ibu kota pertama Jepang, kota ini memainkan peran penting dalam pembentukan identitas nasional dan penyebaran agama Buddha. Meskipun tidak lagi menjadi pusat politik, warisan budaya dan sejarahnya tetap hidup dan terus di hargai hingga hari ini.

Tōdai-Ji Adalah Kuil Buddha Paling Terkenal Di Jepang

Tōdai-Ji Adalah Kuil Buddha Paling Terkenal Di Jepang, terkenal dengan patung Daibutsu (Buddha Raksasa) yang monumental yang di dirikan pada tahun 752 M. Dan kuil ini memiliki aula utama (Daibutsuden) yang merupakan salah satu bangunan kayu terbesar di dunia. Maka Kōfuku-ji adalah salah satu dari Tujuh Kuil Agung di Nara dan merupakan kuil keluarga Fujiwara.

Kuil ini awalnya di dirikan pada tahun 669 M di Kyoto dan di pindahkan ke Nara pada tahun 710 M. Dengan Pagoda Lima Lantai yang struktur ikonik di Nara dan merupakan salah satu pagoda tertinggi di Jepang. Dan Kōfuku-ji memiliki banyak koleksi harta karun, termasuk patung-patung Buddha yang indah dan artefak kuno. Maka kasuga Taisha adalah kuil Shinto yang di dirikan pada tahun 768 M oleh keluarga Fujiwara.

Kuil ini terkenal dengan ribuan lentera yang menghiasi jalan masuk dan kompleks kuil. Maka dengan lentera yang di nyalakan dua kali setahun selama festival lentera, menciptakan pemandangan yang sangat indah. Dan di dekat kuil terdapat taman botani yang menampilkan berbagai jenis tanaman yang di sebutkan dalam Manyoshu, antologi puisi Jepang kuno.

Nara Park adalah taman luas yang menjadi rumah bagi lebih dari 1.000 rusa sika yang di anggap suci dan di lindungi sebagai harta nasional. Sehingga rusa ini bebas berkeliaran di seluruh taman dan sangat ramah terhadap pengunjung. Dan pengunjung dapat memberi makan rusa dengan senbei (kerupuk khusus untuk rusa) yang di jual di taman. Taman ini menawarkan pemandangan alam yang indah, dengan jalan setapak yang di kelilingi pepohonan dan danau yang tenang.

Situs Warisan Dunia UNESCO

Hōryū-ji adalah salah satu kuil tertua di Jepang dan merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Kuil ini di dirikan oleh Pangeran Shōtoku pada awal abad ke-7 dan terkenal dengan koleksi harta karunnya yang luar biasa. Dan Isuien Garden adalah salah satu taman tradisional Jepang yang indah, terletak di pusat kota ini. Nama “Isuien” secara harfiah berarti “taman yang di bangun di atas air”.

Isuien Garden terkenal dengan keindahan lanskapnya yang memadukan elemen alam seperti kolam, batu, dan tanaman hias, menciptakan suasana yang tenang dan damai. Dengan kolam utama di bagian depan taman menciptakan pusat visual yang menarik. Sehingga kolam ini di kelilingi oleh batu-batu besar dan tanaman hias yang menambah keindahan alamiah taman.

Isuien Garden memiliki beberapa jembatan batu dan kayu yang menghubungkan berbagai bagian taman. Maka dari itu jembatan ini tidak hanya berfungsi sebagai akses pengunjung tetapi juga sebagai elemen estetika yang menambah pesona taman. Dan taman ini memiliki beberapa rumah teh tradisional di mana pengunjung dapat menikmati upacara minum teh. Rumah teh ini menawarkan pemandangan yang indah.

Penggunaan teknik “shakkei” adalah salah satu keunggulan taman ini. Maka dari itu dengan pemandangan dari taman yang mengarah ke Gunung Wakakusa. Dan bangunan Todai-ji di latar belakang menciptakan ilusi bahwa taman ini lebih besar dari yang sebenarnya. Dan tempat ini di hiasi dengan berbagai bunga dan tanaman yang mekar pada berbagai musim. Sehingga menciptakan pemandangan yang selalu berubah sepanjang tahun.

Musim semi dengan bunga sakura dan musim gugur dengan daun momiji yang berubah warna adalah waktu terbaik untuk mengunjungi taman ini Kota Nara.