

Misi Tanpa Henti: Menuju Dunia Bebas HIV/AIDS Yang Sampai Saat Ini Justru Makin Banyak Yang Terjangkit Virusnya. Halo teman-teman semua. Terlebih yang mungkin sebagian dari kita menganggap isu HIV/AIDS sudah tidak lagi menjadi ancaman sebesar dulu. Namun, tahukah anda bahwa perjuangan untuk memberantas virus ini masih jauh dari kata usai? Dan Misi Tanpa Henti untuk menuju dunia bebas HIV/AIDS terus berlanjut. Kemudian juga dengan setiap langkah kecil yang kita ambil memiliki arti besar. Di balik kemajuan pesat dalam pengobatan dan pencegahan, masih banyak tantangan yang harus kita hadapi bersama. Mulai dari stigma sosial yang masih melekat. Serta dengan akses terhadap layanan kesehatan yang belum merata, hingga upaya menemukan vaksin yang efektif. Oleh karena itu, ini bukan hanya tanggung jawab para ahli atau pemerintah. Namun melainkan misi kita bersama. Mari kita jadikan pengetahuan sebagai senjata.
Mengenai ulasan tentang Misi Tanpa Henti: menuju dunia bebas HIV/AIDS telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.
Prevalensi Dan Dampak
Hal ini yang betapa masalah ini masih menjadi tantangan besar meski telah ada kemajuan signifikan dalam penanggulangannya. Hingga akhir tahun 2024, di perkirakan ada sekitar 40,8 juta orang yang hidup dengan penyakit di seluruh dunia. Tentunya dengan sekitar 1,3 juta infeksi baru dan 630 ribu kematian akibat penyakit terkait AIDS sepanjang tahun tersebut. Dan angka ini menunjukkan bahwa meskipun terapi antiretroviral (ART) telah menyelamatkan jutaan nyawa. Kemudian juga beban penyakit secara global masih sangat tinggi. Prevalensi mencerminkan total jumlah orang yang hidup dengan penyakit ini pada suatu waktu. Sementara insidens menunjukkan jumlah infeksi baru yang terjadi. Serta dengan kedua indikator ini penting untuk mengukur keberhasilan upaya pencegahan dan pengobatan. Dampaknya sangat luas, tidak hanya pada kesehatan individu. Akan tetapi pada masyarakat dan sistem kesehatan. Dari sisi kesehatan, penyakit ini yang tidak terdeteksi.
Kemudian juga masih membahas Misi Tanpa Henti: Menuju Dunia Bebas HIV/AIDS Yang Jadi Perhatian. Dan fakta lainnya adalah:
Infeksi Dan Kematian Terkini
Hal ini menunjukkan gambaran bahwa meskipun kemajuan signifikan telah di capai dalam beberapa dekade terakhir. Dan juga masalah ini masih menjadi tantangan global yang serius. Pada tahun 2024, tercatat sekitar 1,3 juta orang di seluruh dunia tertularnya. Terlebih angka ini sudah menurun sekitar 40 persen. Jika di bandingkan puncak kasus pada tahun 2010 yang mencapai lebih dari dua juta infeksi baru per tahun. Namun penurunannya tidak merata di semua wilayah. Di beberapa kawasan, seperti Timur Tengah dan Afrika Utara, Eropa Timur dan Asia Tengah, serta Amerika Latin. Kemudian juga angka infeksi baru justru mengalami peningkatan. Dari total infeksi baru tersebut, sekitar 120 ribu terjadi pada anak-anak berusia 0–14 tahun. Serta yang sebagian besar tertular melalui penularan dari ibu ke anak. Secara rata-rata, sekitar 3.500 orang terinfeksi setiap harinya. Ataupun setara satu orang setiap 25 detik.
Dari sisi kematian, sepanjang 2024 di perkirakan ada sekitar 630 ribu orang meninggal akibat penyakit yang terkait dengan AIDS. Dan angka ini mencerminkan penurunan sekitar 54 persen. Jika di bandingkan 2010, seiring dengan meluasnya akses terapi antiretroviral (ART). Serta yang mampu memperpanjang harapan hidup penderitanya. Namun, kematian tetap terjadi terutama pada mereka yang terlambat terdiagnosis, tidak mendapatkan pengobatan secara konsisten. Ataupun mengalami koinfeksi seperti tuberkulosis. Serta sekitar 75 ribu anak meninggal akibat AIDS pada 2024. Dan sebagian besar di negara-negara berpenghasilan rendah dengan akses layanan kesehatan yang terbatas. Selain tantangan medis, tren infeksi dan kematian ini juga di pengaruhi oleh faktor pendanaan. Pemotongan dana dari program internasional seperti USAID dan PEPFAR berpotensi menyebabkan lonjakan kasus dan kematian. Perkiraan menunjukkan pemotongan pendanaan dapat menambah sekitar 2.000 infeksi baru setiap harinya secara global.
Selain itu, masih membahas fakta Perlawanan Global Terhadap HIV/AIDS, Sampai Di Mana Kita?. Dan fakta lainnya adalah:
Tingkat Diagnosis, Terapi, Dan Viral Suppression
Diagnosis ini merupakan langkah awal yang krusial dalam pengendalian epideminya. Pada akhir tahun 2024, sekitar 87% dari seluruh orang yang hidup. Terlebihnya dengan ini di dunia telah mengetahui status mereka. Artinya, masih terdapat sekitar 13% atau jutaan orang yang hidup dengan penyakit ini. Namun belum terdiagnosis. Keterlambatan atau ketidaktahuan status ini menghambat akses mereka ke pengobatan dan meningkatkan risiko penularan ke orang lain. karena tanpa pengobatan, virus tetap aktif dan menular. Peningkatan cakupan tesnya, terutama melalui pendekatan yang lebih mudah di akses. Tentunya seperti tes mandiri (self-testing) dan layanan komunitas. Dan jugamenjadi fokus utama untuk menutup kesenjangan diagnosis ini. Stigma, kurangnya kesadaran, dan keterbatasan fasilitas masih menjadi hambatan utama dalam meningkatkan tingkat diagnosis. Terutama di kelompok rentan dan wilayah dengan sumber daya terbatas. Terapi antiretroviral (ART) adalah pengobatan utama untuk mengendalikan HIV.
Pada tahun 2024, sekitar 77% dari orang yang hidup dengan HIV menerima ART. Maka angka ini menunjukkan kemajuan besar di bandingkan dekade sebelumnya. Terlebihnya di mana akses terhadap terapi masih sangat terbatas di banyak negara. ART tidak hanya memperpanjang harapan hidup pengidap. Akan tetapi juga secara efektif menekan jumlah virus dalam tubuh hingga tingkat yang sangat rendah. Sehingga mengurangi risiko penularan HIV secara signifikan. Namun, masih ada hambatan dalam memastikan bahwa semua orang yang telah di diagnosisnya dapat segera mengakses dan mempertahankan terapi secara konsisten. Faktor seperti ketersediaan obat, sistem pelayanan kesehatan. Dan dukungan sosial sangat berperan dalam kesuksesan terapi. Viral suppression merujuk pada kondisi di mana jumlah virusnya dalam darah sangat rendah. Sehingga tidak terdeteksi oleh tes standar, yang artinya virus tidak aktif mereplikasi dan risiko penularan sangat kecil. Viral suppression adalah tujuan utama pengobatan ART.
Selanjutnya juga masih membahas Perlawanan Global Terhadap HIV/AIDS, Sampai Di Mana Kita?. Dan fakta lainnya adalah:
Target 95-95-95 Untuk 2025
Hal ini adalah sasaran global yang ditetapkan untuk tahun 2025 dalam upaya pemberantasan HIV/AIDS. Target ini mengharuskan tiga hal utama tercapai: pertama, 95% dari semua orang yang hidup. Tentunya dengan HIV harus mengetahui status infeksinya melalui diagnosis; kedua, 95% dari mereka yang sudah terdiagnosis harus menerima terapi antiretroviral (ART). Terlebihnya untuk mengendalikan virus. Dan ketiga, 95% dari orang yang menerima terapi tersebut harus mencapai viral suppression. Tentunya yaitu kondisi di mana jumlah virus dalam tubuh sangat rendah hingga tidak terdeteksi. Sehingga risiko penularan sangat kecil. Hingga tahun 2024, capaian global untuk target ini masih belum sepenuhnya terpenuhi. Dan sekitar 87% orang yang hidup dengan HIV sudah mengetahui status mereka. Namun hanya sekitar 77% dari mereka yang terdiagnosis yang mendapatkan terapi ART.
Serta sekitar 73% yang menerima terapi berhasil mencapai viral suppression. Kesenjangan ini menunjukkan masih adanya tantangan dalam memastikan semua orang yang hidup dengan HIV mendapatkan diagnosis. Kemudian juga dengan pengobatan yang tepat serta mencapai pengendalian virus yang optimal. Beberapa hambatan utama dalam pencapaian target ini meliputi keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan. Terutama di daerah dengan sumber daya terbatas. Serta adanya stigma dan diskriminasi yang menghalangi individu untuk melakukan tes dan pengobatan. Kurangnya edukasi tentang pentingnya diagnosis dini dan kepatuhan terhadap terapi juga turut menjadi faktor penghambat. Selain itu, penurunan pendanaan global untuk programnya menimbulkan risiko terhadap ketersediaan obat. Dan layanan yang di butuhkan.
Jadi itu dia beberapa fakta menuju dunia bebas HIV/AIDS dengan Misi Tanpa Henti.