
Manchester United Berhasil Memastikan Tempat Mereka Di Final Europa League Musim Ini Setelah Meraih Kemenangan Meyakinkan 4-1. Atas Athletic Bilbao di laga semifinal leg kedua yang digelar di Old Trafford. Kemenangan ini membuat agregat menjadi 5-2, setelah sebelumnya mereka bermain imbang 1-1 di leg pertama di San Mamés, markas Bilbao. Dengan hasil ini, Setan Merah kini akan memperebutkan trofi Europa League yang ketujuh dalam sejarah mereka.
Babak Pertama: Keunggulan Tertunda
Laga dimulai dengan tempo cepat, dan Manchester United langsung menguasai jalannya pertandingan. Mereka mendominasi penguasaan bola dan mencoba menekan pertahanan Bilbao. Namun, meskipun tim tuan rumah lebih banyak menguasai bola, mereka baru bisa membuka skor pada menit ke-20 melalui Bruno Fernandes. Gelandang asal Portugal itu melepaskan tembakan jarak jauh yang tidak bisa di bendung oleh kiper Bilbao, Unai Simón.
Setelah unggul 1-0, Manchester United semakin percaya diri dan terus menguasai permainan. Mereka hampir menambah keunggulan pada menit ke-35 lewat tendangan Marcus Rashford, namun Simón berhasil melakukan penyelamatan gemilang. Bilbao pun mencoba bangkit, namun upaya mereka sering terhenti oleh lini pertahanan yang kokoh dari United.
Di sisi lain, Athletic Bilbao tak mau menyerah begitu saja. Mereka berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-42 lewat aksi Iñaki Williams. Williams berhasil memanfaatkan umpan matang dari Mikel Vesga dan menaklukkan David de Gea dengan tembakan terarah ke pojok kiri gawang. Gol ini memberi harapan bagi tim tamu, namun skor 1-1 bertahan hingga jeda. Memasuki babak kedua, Manchester United semakin menunjukkan taji mereka. Mereka langsung menekan sejak menit pertama, dan pada menit ke-55 Manchester United.
Tanggapan dari para fans Manchester United terhadap kemenangan 4-1 atas Athletic Bilbao di semifinal Europa League sangat positif dan penuh antusiasme. Mereka merasa sangat puas dengan penampilan tim, terutama karena kemenangan ini memperlihatkan sisi dominan United yang semakin solid, baik dalam hal permainan kolektif maupun individu.
Kepuasan atas Penampilan Tim Secara Keseluruhan
Banyak Fans MU Yang Memberikan Apresiasi Tinggi Kepada Para Pemain, terutama Bruno Fernandes yang tampil luar biasa di kedua leg, mencetak gol dan memberikan assist penting. Fans memuji pengaruh besar Fernandes di lini tengah yang membuat permainan United lebih dinamis dan kreatif. Begitu juga dengan Marcus Rashford, yang kembali menunjukkan ketajamannya dengan mencetak gol penting. Pemain lain seperti Luke Shaw dan Christian Eriksen juga mendapatkan pujian atas kontribusi mereka dalam menciptakan peluang gol.
Kepuasan atas Kepemimpinan Erik Ten Hag
Maka kemudian kemenangan ini semakin memperkuat keyakinan fans terhadap kemampuan Erik ten Hag sebagai manajer. Para penggemar merasa manajer asal Belanda ini telah berhasil membangun tim yang di siplin dan kompetitif. Ten Hag tidak hanya berhasil mengatur strategi dengan baik, tetapi juga mampu memanfaatkan kekuatan pemain dengan maksimal. Taktik yang di terapkan juga dipuji karena mampu menghadapi tekanan Bilbao dan meraih kemenangan meyakinkan, terutama di babak kedua.
Optimisme untuk Final
Maka kemudian dengan tiket ke final Europa League yang sudah pasti, para fans MU semakin optimis bahwa tim mereka bisa meraih trofi Eropa ketujuh mereka. Beberapa fans bahkan mulai membicarakan kemungkinan meraih double winner musim ini, karena United juga tampil kompetitif di Premier League. Kemenangan ini di yakini menjadi momentum yang tepat untuk tim melangkah lebih jauh dan merebut gelar.
Maka kemudian pada tanggal 8 Mei 2025, Manchester United Menorehkan Prestasi Impresif Dengan Mengalahkan Athletic Bilbao 4-1 pada leg kedua semifinal Liga Europa. Dengan kemenangan agregat 7-1, Setan Merah berhasil melaju ke final, mengunci tempat mereka dalam pertandingan penentu yang akan di gelar pada 21 Mei 2025 di Stadion San Mamés, Bilbao. Performa luar biasa ini menunjukkan betapa kuatnya skuad Erik ten Hag, yang terus menampilkan kualitas kelas atas di kompetisi Eropa.
Maka kemudian pertandingan di mulai dengan kejutan ketika Athletic Bilbao unggul terlebih dahulu lewat gol cepat pada menit ke-29. Meskipun United sempat tertinggal, tim ini menunjukkan ketenangan dan kemampuan untuk bangkit. Respons mereka datang lewat aksi pemain pengganti Mason Mount yang masuk pada menit ke-62. Hanya sepuluh menit setelah masuk, Mount berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-72, sebuah gol yang sangat penting untuk menjaga momentum United. Keberanian dan ketenangan Mount dalam mengambil keputusan saat di hadapkan pada tekanan menunjukkan kelasnya sebagai pemain yang tak hanya berpotensi besar, tetapi juga memiliki kemampuan mental yang luar biasa. Namun, yang menjadi sorotan utama dalam pertandingan ini adalah kontribusi luar biasa dari gelandang Casemiro dan penyerang Rasmus Højlund.
Casemiro, yang dikenal sebagai sosok vital di lini tengah United, menambah keunggulan tim dengan gol penting yang semakin mengukuhkan dominasi mereka. Maka kemudian gol Casemiro datang pada waktu yang tepat, menciptakan perbedaan dan memastikan bahwa United memegang kendali penuh atas jalannya pertandingan. Sementara itu, Højlund menambah kedalaman kekuatan lini depan United. Maka kemudian memberi tekanan pada pertahanan Bilbao sepanjang pertandingan. Maka kemudian Mason Mount kembali menjadi bintang pertandingan dengan gol keduanya di masa injury time.
Untuk menghadapi final Liga Europa yang akan mempertemukan Manchester United dengan Tottenham Hotspur pada 21 Mei 2025, persiapan matang menjadi kunci untuk memastikan tim siap memberikan performa terbaiknya. Sebagai sebuah pertandingan yang menentukan, berikut adalah Beberapa Hal Penting Yang Perlu Dipersiapkan Oleh MU Baik Dari Segi Taktik, Fisik, Mental, Maupun Teknis:
Final Liga Europa menghadirkan pertandingan penuh tekanan, dan Erik ten Hag perlu mempersiapkan strategi yang tepat untuk menghadapi tim sekuat Tottenham. Beberapa elemen yang perlu di pertimbangkan dalam persiapan taktik adalah:
Menentukan formasi yang optimal: United harus menyesuaikan formasi dan susunan pemain agar dapat mengontrol permainan. Maka kemudian dan menghadapi kekuatan Tottenham yang terkenal dengan transisi cepatnya. Ten Hag mungkin akan lebih memilih formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1, tergantung pada kebutuhan untuk menekan atau bertahan.
Menghentikan pemain kunci Tottenham: Salah satu langkah krusial adalah mengantisipasi ancaman dari pemain kunci seperti Son Heung-min dan Harry Kane. United perlu menyiapkan strategi untuk menahan pergerakan mereka, baik dengan pengawalan ketat atau perubahan posisi yang adaptif.
Penguasaan bola dan pengaturan tempo: Manchester United harus fokus pada penguasaan bola dan mengatur tempo permainan agar tidak terjebak dalam permainan terbuka yang cepat, yang menjadi kekuatan utama Tottenham. Fisik pemain akan sangat menentukan dalam pertandingan final yang sangat menuntut stamina dan konsentrasi penuh selama 90 menit, bahkan lebih jika pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu Manchester United.