
Gila, Pertandingan Panas Antara Borussia Dortmund Dan Mamelodi Sundowns Di Ajang Piala Dunia Antarklub 2025 Menjadi Berkahir Dramatis. Bertanding di TQL Stadium, Cincinnati, pada 21 Juni 2025, kedua tim bermain terbuka dan tanpa kompromi. Hasil akhir? Dortmund menang tipis 4-3, tapi bukan tanpa perjuangan berdarah-darah. Banyak yang menyebut, ini adalah salah satu pertandingan paling mendebarkan di turnamen tahun ini.
Mamelodi Sundowns tampil tanpa rasa takut sejak menit awal. Klub asal Afrika Selatan itu langsung menekan dan mengejutkan dunia lewat penampilan luar biasa Iqraam Rayners yang mencetak dua gol. Rayners bahkan kini tercatat sebagai pemain Afrika Selatan pertama yang berhasil mencetak brace dalam satu pertandingan Piala Dunia Antarklub. Sundowns sempat memimpin dan mengendalikan ritme laga, memaksa Dortmund keluar dari zona nyaman Gila.
Dortmund, yang lebih di unggulkan di atas kertas, sempat kesulitan menghadapi tekanan dan kecepatan para pemain lawan. Namun, perlahan mereka mulai bangkit. Gol penyama kedudukan di cetak oleh Felix Nmecha, kemudian disusul oleh Serhou Guirassy, dan gol penentu dari Jobe Bellingham, adik Jude Bellingham, yang mencetak gol indah di laga debutnya sebagai starter. Jobe pun terpilih sebagai Man of the Match, berkat kontribusi dan ketenangannya di lini tengah.
Meski Dortmund sempat unggul 4-1—salah satunya melalui gol bunuh diri dari pemain Sundowns tim asal Afrika itu tidak menyerah begitu saja. Lewat semangat juang luar biasa, mereka membalas dengan dua gol tambahan lewat Lebo Mothiba dan aksi Rayners lagi, membuat skor akhir menjadi 4-3 dan memaksa Dortmund menahan napas hingga peluit panjang berbunyi Gila.
Kemenangan 4-3 atas Mamelodi Sundowns di laga Grup F Piala Dunia Antarklub 2025 memang membawa Borussia Dortmund ke puncak klasemen. Namun di balik hasil itu, suara para fans justru terbagi dua, sebagian bersyukur karena tim tetap menang, tapi tak sedikit yang merasa khawatir dengan performa tim secara keseluruhan.
Di media sosial, Banyak Fans Dortmund Meluapkan Rasa Lega Mereka. “Yang penting tiga poin, walau jantung nyaris copot,” tulis akun X @BVBAsiaFans. Sentimen serupa juga datang dari penggemar di Jerman, yang mengakui bahwa cuaca ekstrem dan tekanan dari Sundowns membuat laga ini bukan perkara mudah. Suhu 32 derajat Celsius di anggap menjadi faktor besar yang mempengaruhi fisik para pemain, terutama di babak pertama.
Namun, sisi lain dari komentar fans justru cukup kritis. Banyak yang menyoroti pertahanan Dortmund yang di nilai rapuh. “Kita menang, tapi kebobolan tiga gol dari tim yang seharusnya bisa di kendalikan, itu tanda bahaya,” ujar pengguna Reddit di forum r/BorussiaDortmund. Mereka menilai bahwa lini belakang Dortmund sering kehilangan fokus, terutama di 15 menit terakhir, saat Sundowns hampir saja menyamakan skor.
Salah satu momen yang di sambut antusias adalah penampilan Jobe Bellingham, yang mencetak gol dan di nobatkan sebagai Man of the Match. Banyak penggemar memuji ketenangannya di lini tengah dan menyebutnya sebagai “masa depan Dortmund.” Beberapa bahkan membandingkannya dengan sang kakak, Jude Bellingham, yang kini bersinar di Real Madrid.
Pelatih Niko Kovač pun ikut menjadi sorotan. Sebagian fans memujinya karena mampu melakukan rotasi pemain yang efektif di cuaca panas. Namun ada juga yang menilai pergantian pemain terlalu lambat, terutama saat momentum pertandingan mulai berpihak ke Sundowns di akhir laga.
Dalam laga sengit melawan Mamelodi Sundowns pada 21 Juni 2025 di ajang Piala Dunia Antarklub, Borussia Dortmund mengandalkan strategi adaptif untuk meraih kemenangan 4-3. Meski terlihat kesulitan di beberapa momen, keberhasilan Dortmund di tentukan oleh kombinasi antara ketenangan lini tengah, efektivitas serangan balik, dan pengelolaan stamina dalam cuaca ekstrem.
Pelatih Niko Kovač menurunkan tim dengan formasi dasar 4-2-3-1 yang bisa berubah menjadi 4-3-3 saat menyerang. Pemilihan formasi ini memberi keseimbangan antara pertahanan dan serangan. Dua gelandang bertahan menjaga kedalaman, sementara tiga pemain di belakang striker aktif melakukan pergerakan antarlini untuk mengacaukan pertahanan Sundowns.
Jobe Bellingham, yang di pasang sebagai gelandang serang, menjadi penghubung antara lini tengah dan lini depan. Pergerakannya yang dinamis dan umpan-umpannya yang terukur menjadi salah satu pembeda dalam pertandingan ini. Ia juga mencetak satu gol yang krusial.
Dortmund tidak memainkan permainan penguasaan bola dominan. Sebaliknya, mereka lebih fokus pada efektivitas dalam menyerang cepat. Setiap kali Sundowns kehilangan bola, Dortmund langsung melancarkan serangan balik cepat melalui sisi sayap, memanfaatkan kecepatan Donyell Malen dan Julian Brandt.
Strategi ini cukup sukses mengeksploitasi ruang di belakang garis pertahanan tinggi Sundowns. Dua gol mereka – melalui Nmecha dan Guirassy – lahir dari momen transisi cepat yang membuat pertahanan lawan lengah. Salah satu tantangan besar dalam pertandingan ini adalah cuaca panas yang mencapai 32°C. Dortmund mengantisipasi hal ini dengan manajemen stamina yang baik. Rotasi pemain di lakukan tepat waktu untuk menjaga intensitas.
Bagi Borussia Dortmund, trofi Piala Dunia Antarklub bukan sekadar gelar tambahan, melainkan sebuah pencapaian bergengsi yang bisa mengubah status mereka di level global. Selama ini, Dortmund memang di kenal sebagai klub besar di Eropa, terutama di Bundesliga dan Liga Champions. Namun untuk benar-benar menyandang status sebagai “raksasa dunia”, trofi Piala Dunia Antarklub adalah sebuah simbol supremasi yang sangat penting.
Dortmund Memang Pernah Menjuarai Liga Champions (1997), Namun Belum Pernah Mengangkat Trofi Piala Dunia Antarklub. Dengan berkembangnya turnamen ini menjadi format 32 tim mulai 2025, gelar juara akan lebih bermakna karena harus melalui persaingan dengan juara-juara dari berbagai benua. Menjuarai turnamen ini akan membuktikan bahwa Dortmund bukan hanya kuat di Eropa, tetapi juga bisa mengalahkan tim terbaik dari Amerika Selatan, Asia, Afrika, dan lainnya.
Kemenangan di turnamen ini otomatis akan meningkatkan eksposur global. Klub-klub seperti Real Madrid dan Chelsea yang sukses di ajang ini mengalami lonjakan besar dalam popularitas dan nilai merek. Bagi Dortmund, yang selama ini di kenal sebagai klub penghasil talenta muda, memenangkan Piala Dunia Antarklub akan memperkuat daya tarik mereka bagi sponsor, investor, hingga pemain muda yang ingin bergabung.
Skuad Dortmund saat ini dipenuhi oleh pemain muda berbakat seperti Jobe Bellingham, yang sudah mencetak gol penting di turnamen ini. Trofi ini bisa menjadi titik balik dan momentum regenerasi bagi skuad mereka. Para pemain muda bisa membangun kepercayaan diri dan pengalaman internasional yang akan berdampak besar di musim-musim berikutnya. Dortmund sering di kritik karena gagal tampil konsisten di turnamen besar. Dengan menjuarai Piala Dunia Antarklub, mereka dapat membungkam kritik tersebut dan menunjukkan bahwa mereka bisa bersaing di level tertinggi Gila.