

Dari Hobi Bisa Menghasilkan Pundi Pundi Rupiah, Budidaya Ikan Cupang Salah Satu Opsi Yang Bisa Hasilkan Cuan Berlimpah, Yuk Kita Bahas. Ikan cupang, atau yang dikenal juga dengan nama Betta fish, dahulu hanya dianggap sebagai ikan hias biasa yang digemari sebagian kecil pecinta akuarium. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, popularitasnya meningkat drastis dan menjelma menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Tidak sedikit yang memulai dari sekadar hobi, lalu akhirnya menjadikan budidaya ikan cupang sebagai sumber penghasilan utama.
Mudah Dijalankan dari Rumah
Salah satu daya tarik bisnis ikan cupang adalah kemudahan dalam memulainya. Tidak membutuhkan lahan luas atau modal besar, budidaya ikan cupang bahkan bisa di lakukan dari rumah dengan peralatan sederhana seperti toples, botol plastik bekas, dan aerator mini. Dengan pemahaman dasar mengenai perawatan dan teknik pemijahan, siapa pun bisa memulai usaha ini.
Cupang termasuk jenis ikan yang kuat dan tidak memerlukan sistem filtrasi rumit seperti ikan hias lainnya. Hal ini tentu menurunkan risiko kegagalan dalam budidaya, sekaligus membuat operasional harian lebih sederhana Dari Hobi.
Pangsa Pasar yang Luas dan Loyal
Maka kemudian pasar ikan cupang sangat luas, mulai dari kolektor, komunitas pecinta ikan, hingga pelajar dan mahasiswa yang ingin memelihara ikan hias di kamar mereka. Tak hanya di pasar lokal, permintaan dari luar negeri pun cukup besar, terutama untuk varietas cupang unggulan seperti halfmoon, giant, dan fancy. Selain itu, tren kontes ikan cupang yang semakin marak juga ikut mendongkrak nilai jual. Ikan yang berpenampilan unik dengan warna mencolok dan sirip yang sempurna bisa di hargai mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah per ekor Dari Hobi.
Maka kemudian Salah Satu Kekuatan Utama Dari Bisnis Ikan Cupang Adalah Pasarnya Yang Sangat Tinggi. Ikan cupang bukan hanya digemari oleh satu kalangan saja, tetapi merambah ke berbagai segmen usia dan latar belakang.
Mulai dari anak-anak, pelajar, mahasiswa, hingga orang dewasa dan para kolektor profesional, semuanya bisa menjadi target pasar. Hal ini karena ikan cupang tergolong ikan hias yang mudah di rawat, menarik secara visual, dan tidak memerlukan akuarium besar. Bahkan, orang-orang yang tinggal di kos atau rumah dengan ruang terbatas tetap bisa memeliharanya.
Belakangan ini, terutama sejak pandemi, tren memelihara ikan cupang meningkat pesat. Banyak orang mencari kegiatan baru di rumah yang menenangkan dan tidak merepotkan, dan memelihara ikan cupang menjadi pilihan populer. Tren ini memperluas basis konsumen dan menciptakan permintaan yang stabil.
Maka kemudian ada banyak komunitas penggemar cupang yang aktif di media sosial maupun secara offline. Mereka rutin mengadakan kontes, diskusi, hingga pameran ikan cupang. Komunitas ini bukan hanya menjadi tempat berbagi pengetahuan, tetapi juga pasar potensial karena anggotanya cenderung loyal dan mau membeli ikan berkualitas dengan harga tinggi.
Maka kemudian ikan cupang asal Indonesia terkenal hingga ke mancanegara, terutama di negara-negara Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Serikat. Kualitas dan keunikan warna ikan cupang dari Indonesia sangat di minati. Banyak pelaku usaha lokal yang kini mulai mengekspor ikan cupang, baik secara langsung maupun melalui marketplace internasional. Harga ikan cupang sangat bervariasi, mulai dari Rp10.000 hingga jutaan rupiah tergantung pada jenis, warna, ukuran, dan keunikan siripnya.
Maka kemudian Usaha Budidaya Ikan Cupang Memiliki Potensi Ekonomi Yang Sangat Menjanjikan Dari Hobi Baik Dalam Skala Kecil, Menengah, Maupun Besar. Meskipun terlihat sederhana, bisnis ini mampu memberikan kontribusi nyata terhadap penghasilan pelaku usaha, terutama bila dikelola dengan sistematis dan konsisten.
Maka kemudian salah satu keunggulan utama dari usaha ikan cupang adalah rendahnya kebutuhan modal awal. Dengan dana sekitar Rp200.000–Rp500.000, seseorang sudah bisa memulai budidaya skala rumahan. Modal tersebut cukup untuk membeli indukan berkualitas, wadah pemijahan, dan pakan awal.
Namun, meski di mulai dengan modal kecil, potensi keuntungannya sangat besar. Seekor ikan cupang biasa bisa di jual mulai dari Rp10.000–Rp50.000, sementara ikan dengan kualitas kontes atau warna unik bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per ekor.
Maka kemudian ikan cupang memiliki siklus reproduksi yang singkat. Dalam satu kali pemijahan, seekor indukan betina dapat menghasilkan 100–300 telur. Dengan tingkat keberhasilan sekitar 50–70%, maka puluhan hingga ratusan burayak bisa tumbuh dan siap jual dalam waktu 2–3 bulan.
Artinya, pelaku usaha dapat melakukan perputaran produksi dan penjualan beberapa kali dalam setahun, yang tentu sangat menguntungkan bila di lakukan secara konsisten.
Banyak pelaku usaha ikan cupang yang awalnya menjadikan bisnis ini sebagai penghasilan tambahan, namun akhirnya menjadikannya sebagai sumber penghasilan utama. Dalam satu bulan, seorang pembudidaya bisa menjual ratusan ekor cupang dan menghasilkan omzet jutaan rupiah, tergantung pada skala dan kualitas produk.
Maka kemudian Salah Satu Keunggulan Utama Dari Budidaya Ikan Cupang Adalah Kemudahannya Untuk Dijalankan Di Rumah, bahkan di ruang terbatas sekalipun. Inilah yang membuat usaha ini sangat cocok untuk pemula, ibu rumah tangga, pelajar, hingga karyawan yang ingin memiliki usaha sampingan.
Maka kemudian berbeda dengan budidaya ikan konsumsi seperti lele atau nila yang memerlukan kolam besar, budidaya ikan cupang bisa di lakukan hanya dengan menggunakan toples, akuarium kecil, atau botol plastik bekas. Wadah-wadah tersebut bisa di tata di rak sederhana di teras, pekarangan, garasi, atau bahkan di dalam kamar yang cukup mendapat pencahayaan.
Peralatan yang di butuhkan untuk memulai budidaya ini tergolong sederhana dan mudah didapatkan, seperti:
Toples atau wadah transparan
Selang aerasi mini (opsional)
Pemanas air (jika di daerah dingin)
Maka kemudian Jaring kecil dan pipet untuk perawatan burayak
Pakan alami seperti kutu air, cacing sutra, atau pelet khusus cupang
Dengan modal minim dan peralatan dasar, proses budidaya tetap bisa berjalan efektif, asalkan pelaku usaha memahami cara perawatannya.
Budidaya ikan cupang tidak memerlukan perhatian penuh selama 24 jam. Cukup dengan memberi makan dua kali sehari, mengganti air secara berkala, dan memantau kondisi kesehatan ikan, maka proses budidaya bisa berlangsung lancar. Maka kemudian kegiatan ini sangat fleksibel, sehingga cocok bagi mereka yang memiliki pekerjaan utama atau aktivitas lain Dari Hobi.