

Angkot Pintar dengan Pemerintah Kota Bandung resmi mengumumkan rencana peluncuran angkutan kota (angkot) pintar yang akan mulai beroperasi pada awal tahun 2026. Inisiatif ini merupakan bagian dari program transformasi transportasi publik yang di canangkan oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung bekerja sama dengan beberapa mitra swasta dan startup teknologi. Angkot pintar ini di rancang untuk menggantikan angkot konvensional yang dinilai sudah tidak efisien dan kurang ramah lingkungan.
Dalam konferensi pers yang di gelar di Balai Kota Bandung, Wali Kota Bandung menyatakan bahwa proyek ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup warga kota melalui transportasi publik yang lebih nyaman, aman, dan terintegrasi. “Bandung akan menjadi kota pertama di Indonesia yang secara penuh mengadopsi sistem angkot berbasis teknologi pintar. Ini menjadi tonggak sejarah baru dalam pelayanan publik,” ujarnya.
Angkot pintar ini nantinya akan di lengkapi dengan sistem navigasi digital, pelacakan GPS real-time, pembacaan kartu non-tunai, serta sensor untuk mendeteksi jumlah penumpang. Tak hanya itu, kendaraan ini juga akan di desain agar ramah disabilitas serta menggunakan energi listrik sebagai bahan bakarnya, sehingga lebih ramah lingkungan di bandingkan angkot berbahan bakar fosil.
Proyek ini di danai melalui skema public-private partnership (PPP) antara pemerintah kota dan perusahaan pengembang teknologi transportasi. Menurut Kepala Dinas Perhubungan, fase uji coba akan di lakukan mulai pertengahan tahun 2025 dengan 100 unit kendaraan di lima rute utama. Jika berhasil, maka sistem ini akan di perluas ke seluruh wilayah Bandung pada awal 2026.
Angkot Pintar dengan teknologi yang di terapkan, masyarakat akan dapat mengetahui jadwal dan lokasi angkot secara langsung melalui aplikasi di ponsel. Ini di harapkan dapat meminimalisir waktu tunggu dan meningkatkan efisiensi perjalanan harian masyarakat. Penggunaan data real-time juga akan membantu pemerintah dalam memantau kondisi lalu lintas dan mengatur operasional armada secara lebih dinamis.
Fitur Canggih Angkot Pintar: Dari Pembayaran Digital Hingga Sensor Penumpang yang akan mulai beroperasi di Bandung pada tahun 2026 ini hadir dengan berbagai fitur canggih yang memanfaatkan teknologi terkini. Salah satu fitur utama adalah sistem pembayaran digital yang memungkinkan penumpang membayar ongkos menggunakan kartu elektronik, QR code, maupun aplikasi dompet digital seperti Gopay, OVO, dan LinkAja. Sistem ini di harapkan dapat mengurangi ketergantungan pada transaksi tunai yang selama ini menjadi sumber kebocoran pendapatan dan lambannya pelayanan.
Tak hanya itu, setiap angkot pintar juga akan di lengkapi dengan layar informasi digital yang menampilkan rute, lokasi saat ini, serta estimasi waktu tiba di tiap halte. Informasi ini sangat membantu bagi pengguna yang sebelumnya kesulitan mengetahui rute angkot secara pasti. Selain itu, adanya sensor jumlah penumpang memungkinkan sistem secara otomatis mencatat kapasitas penumpang dalam kendaraan dan memberikan notifikasi jika sudah penuh.
Untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan, angkot ini akan menggunakan kamera CCTV internal dan tombol darurat yang langsung terhubung ke pusat komando Dinas Perhubungan dan aparat keamanan. Ini menjadi langkah antisipatif terhadap potensi tindak kriminal seperti pencopetan atau pelecehan seksual di dalam kendaraan umum.
Desain interior angkot pintar juga mengalami perubahan signifikan. Kursi penumpang di buat lebih ergonomis, terdapat ruang khusus untuk pengguna kursi roda, dan ventilasi udara yang lebih baik. Sebagian armada bahkan di lengkapi dengan AC dan port pengisian daya USB, memberikan pengalaman transportasi publik yang lebih modern dan menyenangkan.
Menurut pengembang sistem, seluruh data yang di kumpulkan akan di analisis untuk memperbaiki layanan secara berkala. Teknologi big data dan artificial intelligence akan di gunakan untuk memetakan pola perjalanan, menentukan waktu operasional terbaik, serta meminimalisir kemacetan. Angkot pintar ini juga akan di integrasikan dengan moda transportasi lain seperti Trans Metro Bandung dan layanan ojek daring, menciptakan ekosistem transportasi terhubung.
Antusiasme Dan Tantangan Dari Pengemudi Angkot Tradisional ini mendapat sambutan positif dari banyak pihak, namun tak sedikit pula yang menyoroti potensi tantangan sosial dan ekonomi yang timbul, khususnya dari kalangan pengemudi angkot tradisional. Banyak di antara mereka merasa khawatir akan kehilangan mata pencaharian akibat peralihan ke sistem berbasis teknologi ini.
Dedi Supriyadi (42), seorang pengemudi angkot trayek Cicaheum-Cibaduyut yang sudah beroperasi selama 15 tahun, mengungkapkan kekhawatirannya. “Kalau semua di ganti jadi angkot pintar dan otomatis, kami-kami ini mau kerja apa lagi? Kita ini bukan anak muda yang bisa ngoding atau ngerti teknologi,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Pemkot Bandung menjanjikan program pelatihan dan rekrutmen ulang bagi para sopir yang terdampak. Dalam rencana implementasinya, sopir-sopir lama akan diberi kesempatan untuk menjadi bagian dari sistem baru dengan pelatihan khusus tentang penggunaan sistem digital, etika pelayanan, serta pengoperasian kendaraan listrik. Pemerintah menegaskan bahwa tidak ada pengemudi yang akan di tinggalkan selama mereka bersedia beradaptasi.
Selain itu, koperasi sopir angkot juga diajak terlibat dalam kepemilikan dan pengelolaan sebagian unit angkot pintar. Ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan ekonomi para pelaku usaha transportasi lokal dan mencegah monopoli oleh perusahaan besar.
Namun demikian, tantangan lain datang dari sisi infrastruktur. Beberapa rute di wilayah Bandung belum sepenuhnya siap untuk di lewati kendaraan listrik. Terutama dari segi fasilitas pengisian daya dan jalan yang sempit atau rusak. Dinas PUPR bersama PLN sudah menyusun rencana pembangunan stasiun. Pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di titik-titik strategis untuk mendukung operasional angkot pintar.
Kendala lainnya adalah keterbatasan jaringan internet di beberapa titik kota. Karena sistem angkot pintar sangat bergantung pada konektivitas, maka perlu ada peningkatan infrastruktur. Jaringan 4G/5G agar tidak terjadi gangguan layanan di lapangan.
Bandung Jadi Pelopor Transportasi Cerdas Berkelanjutan Di Indonesia, Kota Bandung berpotensi besar menjadi pelopor kota cerdas berkelanjutan di Indonesia. Langkah ini di nilai sejalan dengan misi nasional dalam mengurangi emisi karbon dan mempercepat adopsi teknologi bersih di sektor transportasi.
Menurut laporan Kementerian Perhubungan, sektor transportasi menyumbang lebih dari 25% emisi karbon di kota-kota besar Indonesia. Inovasi seperti angkot pintar berbasis listrik dapat menjadi solusi strategis dalam menekan angka tersebut. Selain ramah lingkungan, efisiensi yang di tawarkan juga berkontribusi pada produktivitas ekonomi kota.
Kehadiran sistem ini juga mendapat perhatian dari komunitas internasional. Bandung di sebut-sebut berpotensi menjadi role model smart mobility di Asia Tenggara. Dalam forum Urban Mobility 2025 yang di selenggarakan di Kuala Lumpur, proyek. Angkot pintar Bandung menjadi salah satu presentasi utama yang mendapat apresiasi.
Pemkot Bandung menyatakan bahwa jika implementasi angkot pintar sukses, maka konsep serupa akan. Di kembangkan untuk kendaraan umum lain seperti bus sekolah, kendaraan layanan publik, hingga pengangkut sampah. Selain itu, pemerintah juga tengah mempertimbangkan insentif pajak dan subsidi bagi perusahaan yang ikut serta dalam penyediaan kendaraan listrik.
Partisipasi publik juga menjadi kunci kesuksesan program ini. Oleh karena itu, pemerintah berencana menggelar kampanye edukasi secara masif mulai akhir 2025 untuk memperkenalkan sistem ini kepada warga. Dalam kampanye tersebut, warga akan di ajak mencoba langsung prototipe. Angkot pintar serta memberikan umpan balik yang di butuhkan untuk penyempurnaan sistem.
Dengan berbagai langkah terukur dan kolaboratif ini, Bandung menunjukkan bahwa transformasi transportasi publik. Tidak hanya memungkinkan, tapi juga memberikan banyak manfaat dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Jika berjalan sesuai rencana, maka Bandung tak hanya akan di kenal. Sebagai kota kreatif, tetapi juga kota pintar dengan sistem transportasi masa depan dengan Angkot Pintar.