BeritaPopuler24

Berita Terpopuler Sepanjang Masa

Otomotif

Eurofighter Typhoon : Jet Tempur Multi-Peran Yang Canggih

Eurofighter Typhoon
Eurofighter Typhoon : Jet Tempur Multi-Peran Yang Canggih

Eurofighter Typhoon Adalah Kisah Panjang Yang Melibatkan Kerja Sama Internasional, Inovasi Teknologi, Dan Berbagai Tantangan Politik Serta Ekonomi. Maka pada awal 1970 beberapa negara Eropa mulai menyadari perlunya pesawat tempur baru yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan tempur di masa depan. Dengan jet tempur yang ada pada saat itu seperti Panavia Tornado, sudah mulai menunjukkan keterbatasan dalam hal kemampuan tempur udara-ke-udara dan udara-ke-darat.

Oleh karena itu muncul kebutuhan untuk mengembangkan pesawat tempur generasi baru yang lebih canggih dan serbaguna. Dan pada tahun 1983 Jerman Barat, Inggris, Italia, dan Spanyol sepakat untuk bekerja sama dalam mengembangkan pesawat tempur baru yang kemudian di kenal sebagai Eurofighter. Maka kerja sama ini di bentuk dalam sebuah konsorsium yang melibatkan beberapa perusahaan besar dari keempat negara tersebut. Termasuk British Aerospace (sekarang BAE Systems), MBB (Messerschmitt-Bölkow-Blohm), Aeritalia dan CASA (Construcciones Aeronáuticas SA, yang sekarang menjadi bagian dari Airbus).

Sebelum Eurofighter Typhoon resmi di kembangkan, Inggris memulai proyek prototipe yang di sebut EAP (Experimental Aircraft Programme) pada tahun 1980. Maka EAP ini di gunakan sebagai platform uji untuk teknologi yang akan di gunakan pada pesawat tempur yang baru. Termasuk desain aerodinamis, sistem kontrol fly-by-wire, dan material komposit ringan. Sehingga prototipe EAP pertama kali terbang pada tahun 1986 dan memberikan banyak data penting yang kemudian di terapkan pada desain Typhoon.

Desain pesawat tempur ini menggabungkan teknologi terbaru pada masanya. Seperti kontrol fly-by-wire yang sepenuhnya digital, radar pulse-Doppler multi-mode yang canggih, dan sistem avionik modular.  Maka desain pesawat ini menggunakan konfigurasi sayap delta dan canard depan, yang memberikan stabilitas dan manuverabilitas tinggi Eurofighter Typhoon.

Eurofighter Typhoon di Produksi mulai pada akhir 1990

Namun proyek ini menghadapi banyak tantangan, terutama dalam hal pembiayaan dan persetujuan politik. Maka pada awal 1990 setelah runtuhnya Uni Soviet, beberapa negara peserta mempertimbangkan kembali komitmen mereka terhadap proyek ini. Karena perubahan prioritas pertahanan. Tetapi setelah serangkaian negosiasi, proyek pesawat tempur ini di lanjutkan dengan konsensus bahwa pesawat ini harus tetap di kembangkan untuk menghadapi ancaman di masa depan.

Eurofighter Typhoon di Produksi mulai pada akhir 1990, dan pesawat ini pertama kali di terbangkan pada 27 Maret 1994. Sehingga pesawat produksi pertama mulai masuk ke dalam layanan angkatan udara Jerman, Inggris, Italia, dan Spanyol pada awal 2000. Maka sejak saat itu pesawat ini terus di kembangkan dan di tingkatkan melalui berbagai program modernisasi. Termasuk peningkatan radar, sistem senjata, dan kemampuan komunikasi.

Pesawat tempur ini juga di produksi dan di ekspor ke negara-negara lain seperti Austria, Arab Saudi, dan Kuwait. Sejak masuk ke dalam layanan pesawat ini telah terlibat dalam berbagai operasi militer. Termasuk misi penegakan zona larangan terbang di Libya pada tahun 2011 dan operasi melawan ISIS di Timur Tengah. Maka pengalaman tempur ini membantu membuktikan kemampuan pesawat dalam berbagai skenario tempur, baik dalam peran udara-ke-udara maupun udara-ke-darat.

Meskipun pesawat tempur generasi kelima seperti F-35 Lightning II mulai masuk ke dalam layanan. Tetapi peswat tempur yang baru tetap relevan dengan terus menerima peningkatan teknologi. Dengan program peningkatan yang sedang berlangsung mencakup radar AESA (Active Electronically Scanned Array). Sehingga sistem perang elektronik yang lebih canggih dan peningkatan kapasitas senjata. Maka peswat tempur ini di rencanakan akan tetap beroperasi hingga tahun 2040.

Jet Tempur Multi-Peran Paling Canggih Di Dunia

Pesawat ini adalah salah satu Jet Tempur Multi-Peran Paling Canggih Di Dunia. Dengan desain dan spesifikasi yang mencerminkan fokus pada performa tinggi, manuverabilitas, dan fleksibilitas dalam berbagai misi. Maka pesawat tempur ini menggunakan konfigurasi sayap delta dengan canard (sirip depan) yang terpasang di dekat hidung pesawat. Sehingga desain ini memberikan kestabilan dan manuverabilitas tinggi, terutama pada kecepatan supersonik dan dalam pertempuran udara-ke-udara.

Canard berfungsi untuk meningkatkan lift dan membantu pesawat melakukan manuver tajam tanpa kehilangan stabilitas. Maka pesawat ini di bangun dengan menggunakan bahan komposit ringan yang mengurangi bobot pesawat. Dan meningkatkan ketahanan terhadap korosi, serta memberikan struktur yang kuat. Sehingga sekitar 82% dari struktur pesawat terbuat dari bahan komposit dan titanium, yang memberikan keseimbangan optimal antara kekuatan dan berat.

Kokpit pesawat ini di rancang untuk memberikan pilot kontrol intuitif dan visibilitas maksimal. Maka di lengkapi dengan tiga layar multifungsi warna, head-up display (HUD), dan sistem kontrol HOTAS (Hands On Throttle-And-Stick). Sehingga memungkinkan pilot mengoperasikan pesawat dan sistem senjata tanpa harus melepaskan tangan dari throttle atau stick. Dan pesawat ini di tenagai oleh dua mesin turbofan Eurojet EJ200 yang di rancang untuk memberikan daya dorong besar dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.

Setiap mesin menghasilkan daya dorong sekitar 20.000 pon (89 kN) dengan afterburner. Sehingga memungkinkan pesawat mencapai kecepatan maksimum lebih dari Mach 2 (sekitar 2.450 km/jam). Maka dengan tangki bahan bakar internal dan kemampuan untuk membawa tangki eksternal, pesawat ini memiliki jangkauan operasi yang cukup luas. Dan mesin EJ200 juga di rancang untuk efisiensi, dengan memberikan daya dorong optimal serta konsumsi bahan bakar minimal.

Pesawat Ini Di Lengkapi Dengan Radar CAPTOR-M

Pesawat Ini Di Lengkapi Dengan Radar CAPTOR-M, sebuah radar pulse-Doppler multi-mode yang canggih. Sehingga radar ini memungkinkan deteksi, pelacakan, dan penguncian target udara dan darat pada jarak yang jauh. Dengan versi yang lebih baru dari pesawat akan di lengkapi dengan radar CAPTOR-E, radar AESA (Active Electronically Scanned Array). Dan menawarkan kemampuan deteksi lebih baik dan keandalan yang lebih tinggi.

Pesawat ini memiliki sistem peperangan elektronik canggih yang mencakup peringatan ancaman radar, sistem pengacau (jamming), dan flare dispenser. Maka sistem ini di rancang untuk melindungi pesawat dari ancaman rudal musuh baik dari udara maupun darat. Dengan avionik pesawat ini mampu mengintegrasikan data dari berbagai sensor menjadi satu gambaran situasional yang jelas untuk pilot. Hal ini mencakup data dari radar, infrared search and track (IRST), dan tautan data (data link) yang memungkinkan berbagi informasi dengan pesawat atau unit lain di medan perang.

Pesawat ini memiliki 13 titik gantungan (hardpoints) di bawah sayap dan badan pesawat untuk membawa berbagai jenis senjata. Termasuk rudal udara-ke-udara, rudal udara-ke-darat, bom berpemandu presisi, dan pod pengintai. Maka dari itu kapasitas total beban senjata yang dapat di bawa mencapai sekitar 9 ton. Sehingga untuk pertempuran udara-ke-udara, pesawat ini dapat di persenjatai dengan rudal AIM-120 AMRAAM, Meteor, AIM-9 Sidewinder, dan IRIS-T.

Rudal Meteor adalah rudal beyond-visual-range (BVR) dengan jangkauan lebih dari 100 km. Maka dari itu dalam peran udara-ke-darat pesawat tempur dapat membawa berbagai senjata seperti bom berpemandu laser Paveway, rudal Storm Shadow. Dan rudal Brimstone yang di rancang untuk menghancurkan target darat yang di lindungi dengan presisi tinggi Eurofighter Typhoon.