BeritaPopuler24

Berita Terpopuler Sepanjang Masa

Travel

Kuil Yakushi: Keseimbangan Dan Harmoni Dalam Ajaran Buddha

Kuil Yakushi
Kuil Yakushi: Keseimbangan Dan Harmoni Dalam Ajaran Buddha

Kuil Yakushi Adalah Salah Satu Situs Bersejarah Paling Penting Di Jepang Terletak Di Kota Nara Yang Di Dirikan Pada Abad Ke-7. Bangunan ini merupakan salah satu dari tujuh kuil besar Nanto Shichi Daiji yang memainkan peran penting dalam penyebaran agama Buddha di Jepang. Sehingga kuil ini terkenal dengan arsitektur dan patung Buddha yang menakjubkan, yang menjadikannya salah satu tujuan wisata utama di Nara.

Bangunan ini di dirikan pada abad ke-7 tepatnya pada tahun 680 Masehi oleh Kaisar Tenmu dari Jepang. Pendirian kuil ini memiliki tujuan khusus sebagai tempat doa untuk kesembuhan Permaisuri Jitō, yang saat itu sedang menderita penyakit serius. Maka nama “Yakushi” berasal dari Yakushi Nyorai, yang dalam tradisi Buddha di kenal sebagai Buddha Penyembuh atau Buddha Obat.

Oleh karena itu kuil ini di dedikasikan untuk Yakushi Nyorai dengan harapan agar permaisuri sembuh dari penyakitnya. Maka pada awalnya Kuil Yakushi di bangun di wilayah Asuka, yang saat itu merupakan pusat pemerintahan Jepang. Sehingga Asuka di kenal sebagai tempat pertama kali agama Buddha di perkenalkan dan berkembang di Jepang.

Lokasi awal kuil ini menunjukkan betapa pentingnya peran agama Buddha dalam kehidupan spiritual dan pemerintahan pada masa itu. Dan pada tahun 710 Masehi ibu kota Jepang di pindahkan ke Heijō-kyō, yang sekarang di kenal sebagai Nara. Maka pada saat itu banyak kuil penting yang di pindahkan ke ibu kota baru untuk menandai peralihan pusat pemerintahan dan keagamaan.

Maka kuil ini juga di pindahkan dari Asuka ke Nara pada tahun 718 Masehi. Sehingga pemindahan ini mencerminkan pentingnya kuil ini dalam mendukung agama Buddha di Jepang Kuil Yakushi.

Kuil Yakushi Mengalami Beberapa Kali Rekonstruksi

Selama berabad-abad Kuil Yakushi Mengalami Beberapa Kali Rekonstruksi karena kerusakan akibat kebakaran dan bencana lainnya. Salah satu kerusakan terbesar terjadi pada abad ke-16 ketika banyak bagian kuil, termasuk Pagoda Barat hancur akibat kebakaran. Namun semangat untuk melestarikan kuil ini tetap kuat. Dan upaya rekonstruksi terus di lakukan sepanjang sejarahnya.

Pada abad ke-20 rekonstruksi besar-besaran di lakukan untuk mengembalikan keaslian bangunan ini. Maka pada tahun 1981 Pagoda Barat yang hilang akhirnya di bangun kembali. Sehingga memberikan keseimbangan dan keindahan pada kompleks kuil. Tempat ini memiliki peran penting dalam penyebaran dan perkembangan agama Buddha di Jepang.

Sebagai salah satu dari tujuh kuil besar Nanto Shichi Daiji, Yakushi-ji berfungsi sebagai pusat keagamaan dan intelektual di Jepang kuno. Selain itu kuil ini juga menjadi tempat pelatihan bagi para biksu dan pusat penyebaran ajaran Buddha ke seluruh negeri. Dan pada masa kejayaannya kuil ini di kenal sebagai salah satu kuil terpenting di Jepang. Serta berpengaruh terlihat dalam seni, arsitektur, dan budaya pada zaman itu.

Pada tahun 1998 kuil ini di akui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai bagian dari “Monumen Bersejarah Kuno di Nara”. Sehingga pengakuan ini tidak hanya menggarisbawahi pentingnya kuil ini dalam sejarah Jepang. Tetapi juga sebagai warisan budaya dunia yang harus di lestarikan. Maka sejarah kuil ini tidak hanya menceritakan tentang arsitektur dan seni, tetapi juga tentang nilai spiritual dan dukungan kerajaan.

Kuil ini juga di kenal sebagai salah satu contoh terbaik arsitektur Buddha kuno di Jepang. Yang mencerminkan keindahan, simetri, dan harmoni yang menjadi ciri khas bangunan keagamaan pada masa itu.

Aula Emas Atau Kondō

Aula Emas Atau Kondō adalah bangunan utama di Kuil ini dan menjadi pusat ibadah. Maka aula ini menampung patung Yakushi Nyorai Buddha Penyembuh, yang merupakan patung utama di kuil ini dan bersama dengan dua pendampingnya Nikko Bosatsu dan Gakko Bosatsu. Aula Emas adalah contoh arsitektur Jepang klasik dengan atap berlapis ganda dan dinding kayu yang di hiasi ornamen.

Desainnya menekankan kesederhanaan namun tetap agung, maka menciptakan suasana yang sakral bagi para pengunjung. Dan kondō beberapa kali di bangun kembali karena mengalami kerusakan akibat kebakaran. Sehingga rekonstruksi yang paling signifikan terjadi pada tahun 1976. Yang mempertahankan desain aslinya namun dengan bahan dan teknik modern untuk meningkatkan daya tahannya.

Pagoda Timur (Tōtō) adalah salah satu struktur tertua dan paling terkenal di bangunan ini. Maka pagoda ini di anggap sebagai harta nasional Jepang karena keindahan dan keunikan arsitekturnya. Pagoda ini memiliki tiga tingkat, tetapi ketika di lihat dari luar tampak seperti memiliki enam tingkat. Sehingga efek ini di capai melalui penggunaan teknik arsitektur yang cerdik.

Di mana setiap tingkat memiliki atap tambahan yang lebih kecil di bawah atap utama. Sehingga desain ini memberikan kesan yang elegan dan seimbang. Dan pagoda biasanya melambangkan kehadiran relik suci dan merupakan simbol pencapaian spiritual dalam agama Buddha. Maka dari itu tōtō di Yakushi-ji memiliki makna yang mendalam, sebagai penjaga keseimbangan spiritual di kuil ini.

Pagoda Barat di bangun kembali pada tahun 1981 dengan setia mengikuti desain aslinya. Meskipun baru pagoda ini mempertahankan keanggunan dan keindahan gaya arsitektur kuno, sehingga tetap harmonis dengan kompleks kuil lainnya.

Keseimbangan Dan Harmoni Dalam Ajaran Buddha

Kehadiran kedua pagoda ini, satu di sisi timur dan satu di sisi barat menciptakan keseimbangan simetris yang merupakan ciri khas dari banyak kuil Buddha di Jepang. Sehingga simetri ini mencerminkan prinsip Keseimbangan Dan Harmoni Dalam Ajaran Buddha. Kuil ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat seni dan kebudayaan yang kaya akan nilai historis dan spiritual.

Kuil ini memiliki koleksi seni Buddha yang sangat berharga, yang mencerminkan perkembangan seni rupa dan budaya Jepang dari masa ke masa. Maka salah satu daya tarik utama tempat ini adalah koleksi patung Buddha yang indah dan penuh makna. Patung-patung ini tidak hanya merupakan karya seni, tetapi juga objek pemujaan yang memiliki makna spiritual mendalam.

Selain patung bangunan ini juga memiliki koleksi lukisan dan gambar Buddha yang berharga. Maka lukisan ini menggambarkan berbagai dewa dan Bodhisattva dalam tradisi Buddha, serta adegan dari kehidupan Buddha. Salah satu lukisan terkenal di Yakushi-ji adalah Mandala Yakushi Nyorai, yang menggambarkan Yakushi Nyorai di kelilingi oleh dewa dan pelindung lainnya.

Mandala ini di gunakan sebagai alat meditasi dan memiliki makna spiritual yang mendalam, dan membantu para biksu dalam praktik mereka. Sehingga kuil ini menjadi pusat berbagai upacara dan festival Buddha sepanjang tahun. Dengan upacara ini tidak hanya menarik para peziarah, tetapi juga wisatawan yang ingin merasakan kebudayaan Jepang secara langsung.

Salah satu festival paling terkenal di Yakushi-ji adalah “Yakushi-ji Eshiki”, yang di adakan untuk merayakan kelahiran Buddha. Maka festival ini melibatkan prosesi, doa, dan berbagai aktivitas keagamaan yang meriah. Sehingga para biksu dan peserta mengenakan pakaian tradisional, dan suasana kuil menjadi hidup dengan warna dan suara yang khas Kuil Yakushi.