BeritaPopuler24

Kuil Tōdai-Ji : Daibutsu Terbesar Di Jepang

Kuil Tōdai Ji
Kuil Tōdai Ji : Daibutsu Terbesar Di Jepang

Kuil Tōdai Ji Di Dirikan Pada Abad Ke-8 Di Kota Nara Jepang Sebagai Salah Satu Kuil Buddha Paling Penting Dan Berpengaruh Di Jepang. Pendirian kuil ini terkait erat dengan upaya Kaisar Shōmu untuk memperkuat dan menyebarkan ajaran Buddha di seluruh Jepang. Serta sebagai tanggapan terhadap serangkaian bencana alam dan wabah penyakit yang melanda negara tersebut.

Pada tahun 741 M, Kaisar Shōmu mengeluarkan dekrit yang memerintahkan pembangunan kuil provinsi di seluruh Jepang, yang di kenal sebagai “Kokubun-ji”. Dan bangunan ini di rencanakan sebagai pusat dari jaringan kuil, serta sebagai simbol persatuan spiritual bagi bangsa Jepang. Maka pembangunan kuil di mulai pada tahun 745 M, dan Daibutsuden atau Aula Buddha Raksasa selesai di bangun pada tahun 752 M.

Pendirian Kuil Tōdai Ji adalah proyek besar yang melibatkan ribuan pekerja dan sumber daya yang besar. Maka patung Buddha Vairocana yang besar atau Daibutsu, yang terletak di dalam Daibutsuden adalah salah satu bagian paling mencolok dari kuil ini. sehingga patung ini di perkirakan membutuhkan lebih dari 400 ton perunggu dan 130 kg emas untuk pembuatannya.

Bangunan ini tidak hanya memiliki peran religius tetapi juga politik. Kaisar Shōmu menggunakan kuil ini untuk memperkuat posisinya dan menunjukkan kekuasaannya kepada rakyat dan bangsawan. Maka dalam upacara peresmian patung Daibutsu pada tahun 752 M, hadir lebih dari 10.000 orang. Termasuk duta besar dari Tiongkok dan India yang menunjukkan pentingnya kuil ini dalam diplomasi internasional.

Kuil ini juga menjadi markas besar sekte Kegon, salah satu aliran utama dalam agama Buddha di Jepang. Dan selama beberapa abad tempat ini menjadi pusat pembelajaran dan pelatihan bagi para biksu Kuil Tōdai Ji.

Kuil Tōdai Ji Mengalami Kemunduran Selama Berabad-Abad

Meskipun pentingnya tempat ini tidak pernah berkurang, Kuil Tōdai Ji Mengalami Kemunduran Selama Berabad-Abad. Maka bangunan utama Daibutsuden beberapa kali mengalami kebakaran dan kehancuran, terutama pada tahun 1180 selama Perang Genpei. Tetapi setiap kali kuil ini di hancurkan upaya restorasi besar-besaran di lakukan, yang menunjukkan betapa pentingnya bangunan ini bagi bangsa Jepang.

Restorasi besar-besaran yang terakhir di lakukan pada abad ke-17 di bawah pimpinan Tokugawa Iemitsu, shogun ketiga dari Keshogunan Tokugawa. Meskipun ukuran bangunan saat ini hanya dua pertiga dari ukuran aslinya, Daibutsuden tetap menjadi salah satu bangunan kayu terbesar di dunia. Maka pada tahun 1998 kuil ini bersama dengan beberapa situs bersejarah lainnya di Nara, di akui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pengakuan ini tidak hanya menegaskan pentingnya tempat ini dalam sejarah Jepang. Tetapi juga dalam sejarah dunia sebagai salah satu pusat keagamaan dan kebudayaan yang paling penting. Sehingga sejarah bangunan ini mencerminkan kekayaan spiritual dan kebudayaan Jepang selama lebih dari seribu tahun. Maka dari awal pendiriannya sebagai pusat keagamaan Buddha di Jepang, hingga perannya sebagai simbol persatuan nasional.

Kuil ini telah memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk sejarah dan identitas Jepang. Meskipun telah mengalami banyak tantangan bangunan ini tetap berdiri sebagai salah satu monumen paling penting dan di hormati di Jepang. Sehingga menarik jutaan pengunjung dari seluruh dunia setiap tahunnya.

Bangunan ini di kenal karena arsitekturnya yang megah dan struktur bangunan yang sangat besar. Sehingga menjadikannya salah satu situs paling mengesankan di Jepang. Dan terletak di Kota Nara kuil ini tidak hanya terkenal karena skala dan ukurannya. Tetapi juga karena keindahan desain dan keahlian dalam konstruksinya.

Struktur Kayu Terbesar Di Dunia

Daibutsuden atau Aula Buddha Raksasa adalah bangunan utama di kompleks dan merupakan salah satu Struktur Kayu Terbesar Di Dunia. Dan saat ini bangunan yang berukuran 57 meter panjang, 50 meter lebar, dan 48 meter tinggi. Meskipun hanya dua pertiga dari ukuran aslinya setelah beberapa kali rekonstruksi. Tetapi Daibutsuden tetap menjadi bangunan yang mengesankan.

Di dalam Daibutsuden terdapat patung Buddha Vairocana (Daibutsu) setinggi sekitar 15 meter. Patung ini adalah salah satu patung perunggu terbesar di dunia, yang di buat dari lebih dari 400 ton perunggu dan di lapisi dengan emas. Sehingga patung ini menjadi pusat perhatian utama di dalam aula dan merupakan simbol dari kekuatan dan kebesaran agama Buddha di Jepang.

Salah satu fitur unik dari Daibutsuden adalah adanya pilar dengan lubang di dasarnya yang di kenal sebagai “lubang hidung Buddha”. Konon siapa pun yang bisa melewati lubang ini akan mendapatkan pencerahan di kehidupan berikutnya. Maka terletak di sebelah timur Daibutsuden, Nigatsu-dō (Aula Bulan Kedua) adalah salah satu bangunan tertua di kompleks di kuil ini.

Aula ini di gunakan untuk upacara keagamaan, terutama selama festival Omizutori yang di adakan setiap bulan Maret. Maka bangunan ini menawarkan pemandangan yang indah ke arah Kota Nara dan sangat populer di kalangan pengunjung. Dan Sangatsu-dō (Aula Bulan Ketiga) juga di kenal sebagai Hokke-dō adalah aula lain yang penting di kompleks ini.

Aula ini lebih kecil dan di gunakan untuk upacara keagamaan yang lebih intim. Maka di dalamnya terdapat patung Buddha yang berharga, termasuk patung Kannon bersembilan muka. Dan Nandaimon adalah gerbang utama yang mengarah ke Daibutsuden.

Menara Lonceng

Shōrō adalah menara lonceng di Kuil tersebut, di mana terdapat lonceng besar yang di gunakan dalam berbagai upacara keagamaan. Dan lonceng ini memiliki suara yang khas dan sering di bunyikan pada acara penting seperti perayaan tahun baru. Sehingga Menara Lonceng ini di rancang dengan gaya arsitektur tradisional Jepang, dengan atap yang melengkung dan kolom kayu yang kokoh.

Meskipun tidak sebesar bangunan utama Shōrō tetap menjadi bagian penting dari kompleks kuil. Tetapi tempat ini memiliki peran yang sangat penting dalam budaya dan religiusitas Jepang. Dan sebagai salah satu kuil Buddha paling besar dan bersejarah di Jepang. Maka tempat ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol dari kekuatan spiritual dan kebudayaan Jepang selama lebih dari seribu tahun.

Tempat ini adalah pusat utama sekte Kegon, salah satu aliran utama dalam agama Buddha di Jepang. Dan Kegon adalah aliran yang menekankan pentingnya konsep harmoni dan kesatuan semua makhluk, yang tercermin dalam arsitektur dan tata ruang kuil itu sendiri. Maka kuil ini juga berfungsi sebagai pusat spiritual bagi umat Buddha di seluruh Jepang. Yang datang ke tempat ini untuk berdoa, bermeditasi, dan mendalami ajaran Buddha.

Daibutsu atau patung Buddha Vairocana yang menjadi pusat perhatian di Daibutsuden, melambangkan Buddha yang maha kuasa dan mewakili kekuatan yang mencakup seluruh alam semesta. Sehingga patung ini menjadi simbol dari pengabdian umat Buddha dan seringkali menjadi fokus upacara keagamaan besar.

Pembangunan Kuil ini pada abad ke-8 juga memiliki tujuan politik yang signifikan. Maka Kaisar Shōmu yang memerintahkan pembangunan kuil ini, melihatnya sebagai sarana untuk menyatukan bangsa di bawah naungan agama Buddha Kuil Tōdai Ji.

Exit mobile version