
4 Hal Penting Soal Baterai HP: Mitos Vs Fakta Yang Seringkali Muncul Anggapan Harus Sesuai Ketentuan Berlaku. Halo pengguna smartphone! Pernahkah Anda mendengar anjuran seperti “jangan cas HP semalaman”. Ataupun “pakai sampai 0% dulu baru di isi”? Tentu nasihat-nasihat ini mungkin sering kita dengar dari teman, keluarga. Dan juga bahkan artikel di internet. Namun, apakah semuanya benar? Atau jangan-jangan, selama ini kita terjerumus dalam mitos yang justru merusak baterai? Kali ini, kita akan membongkar 4 Hal Penting soal baterai HP yang selama ini menjadi perdebatan. Dengan pendekatan Mitos vs Fakta, kita akan membedah kebiasaan mana yang benar-benar membantu menjaga kesehatan baterai. Mari kita cari tahu kebenaran di baliknya agar baterai HP anda lebih awet dan tahan lama!
Mengenai ulasan tentang 4 Hal Penting soal baterai HP: mitos vs fakta telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.
Mitos: Ngecas Semalaman Bikin Baterai Cepat Rusak
Hal ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar, melainkan berakar dari kondisi teknologi lama yang memang rentan terhadap masalah overcharge. Pada ponsel modern, sudah ada sistem manajemen baterai atau Battery Management System (BMS). Karena yang mampu memutus aliran listrik ketika baterai sudah penuh. Sehingga tidak ada lagi risiko ponsel terus di paksa menerima arus setelah mencapai 100%. Akan tetapi, hal yang tetap perlu di pahami adalah sifat alami baterai lithium-ion itu sendiri. Tentunya di mana faktor utama yang mempercepat penuaan adalah suhu yang tinggi. Dan juga kondisi baterai yang terus-menerus berada di level penuh. Serta jumlah siklus pengisian penuh yang dilakukan berulang-ulang. Saat ponsel di biarkan terhubung dengan charger semalaman. Namun biasanya terjadi proses trickle charge atau top-up kecil ketika daya turun dari 100% ke 99%. Lalu kembali di isi ke penuh. Polanya tidak langsung merusak baterai.
4 Hal Penting Soal Baterai HP: Mitos Vs Fakta Yang Harus Di Pahami
Kemudian juga masih membahas 4 Hal Penting Soal Baterai HP: Mitos Vs Fakta Yang Harus Di Pahami. Dan mitos lainnya adalah:
Mitos: Harus Tunggu Baterai 0 Persen Dulu Sebelum Di Cas
Hal ini adalah salah kaprah yang berasal dari era baterai lama berbasis nikel-kadmium (NiCd) atau nikel-metal hidrida (NiMH). Pada jenis baterai tersebut memang ada fenomena yang disebut memory effect. Terlebihnya di mana kapasitas baterai bisa “berkurang” jika di isi sebelum benar-benar kosong. Namun, baterai ponsel modern sudah menggunakan teknologi lithium-ion. Tentu yang tidak mengalami memory effect. Sehingga tidak ada keharusan menunggu baterai habis total sebelum melakukan pengisian daya. Justru, kebiasaan mengosongkan baterai hingga 0 persen secara berulang. Maka nantinya bisa mempercepat kerusakan karena baterai lithium-ion. Karena yang tidak di rancang untuk sering berada dalam kondisi kosong penuh. Secara teknis, baterai lithium-ion lebih sehat jika di jaga pada level menengah. Misalnya antara 20 hingga 80 persen.
Hal ini karena baterai akan mengalami tekanan kimia lebih besar saat berada di level sangat rendah atau sangat tinggi. Mengosongkan baterai sampai 0 persen akan memaksa sel bekerja lebih keras. Kemudian juga dapat mempercepat degradasi material di dalamnya. Begitu pula sebaliknya, terus-menerus menahan baterai di level 100 persen. Tentunya dalam jangka lama juga tidak ideal. Oleh karena itu, melakukan pengisian kapan saja ketika baterai. Mulai menurun ke level sedang justru lebih di sarankan untuk menjaga umur pakai yang lebih panjang. Kesimpulannya, mitos bahwa baterai harus habis total sebelum di isi ulang sudah tidak relevan dengan teknologi ponsel masa kini. Fakta sebenarnya, menjaga agar baterai tidak sering kosong total. Dan mengisi ketika levelnya masih cukup. Serta menghindari kondisi ekstrem seperti suhu panas berlebih akan jauh lebih efektif. Tentunya mempertahankan kesehatan baterai. Jadi, daripada menunggu sampai 0, lebih baik di kisaran 20–30 persen.
Terbukti Salah! Kebiasaan Yang Di Kira Justru Merusak Baterai HP
Selain itu, masih membahas Terbukti Salah! Kebiasaan Yang Di Kira Justru Merusak Baterai HP. Dan mitos lainnya adalah:
Mitos: Hanya Boleh Pakai Charger Bawaan
Mitos yang menyebut bahwa ponsel hanya boleh di isi menggunakan charger bawaan sebenarnya tidak sepenuhnya benar. meskipun ada alasan mengapa banyak orang meyakininya. Pada awalnya, charger bawaan memang di anggap paling aman. Karena yang memang sengaja dan telah di rancang sesuai dengan spesifikasi tegangan, arus. Serta juga dengan teknologi baterai ponsel tersebut. Namun, seiring berkembangnya teknologi pengisian daya. Namun kini banyak charger pihak ketiga yang sudah mendukung standar internasional seperti USB Power Delivery (USB-PD). Ataupun Qualcomm Quick Charge. Charger yang mengikuti standar resmi tersebut. Tentu yang aman di gunakan meskipun bukan bawaan pabrik. Namun asalkan benar-benar bersertifikasi dan berkualitas. Fakta yang sering di abaikan adalah risiko bukan terletak pada “bukan bawaan”. Dan juga melainkan pada kualitas charger.
Charger abal-abal yang murah tanpa sertifikasi bisa menghasilkan arus atau tegangan tidak stabil. Serta jugamenimbulkan panas berlebih, bahkan berpotensi merusak baterai. Ataupun komponen internal ponsel. Sementara charger pihak ketiga yang terpercaya dan sudah mengantongi sertifikasi keamanan akan bekerja sama baiknya dengan charger bawaan. Bahkan, dalam beberapa kasus, charger pihak ketiga yang mendukung protokol universal. Namun justru lebih fleksibel karena bisa di pakai di berbagai perangkat dengan kecepatan optimal. Kesimpulannya, anggapan bahwa hanya charger bawaan yang aman di pakai adalah mitos. Fakta sebenarnya, ponsel modern bisa di isi dengan berbagai charger selama sesuai. Tentunya dengan standar pengisian daya yang di anut dan berasal dari merek terpercaya yang sudah bersertifikasi. Yang perlu di hindari adalah penggunaan charger palsu. Ataupun murahan yang tidak jelas kualitasnya. Karena inilah yang dapat menimbulkan risiko kerusakan atau bahaya. Jadi, pakailah yang kompatibel, aman, memiliki kualitas terjamin.
Terbukti Salah! Kebiasaan Yang Di Kira Justru Merusak Baterai HP Dan Cuman Mitos
Selanjutnya juga masih membahas Terbukti Salah! Kebiasaan Yang Di Kira Justru Merusak Baterai HP Dan Cuman Mitos. Dan mitos lainnya adalah:
Mitos: Jangan Pakai HP Sambil Di Cas
Hal ini sering membuat banyak orang khawatir, seakan-akan hal tersebut bisa langsung merusak baterai. Ataupun bahkan membahayakan pengguna. Faktanya, menggunakan ponsel sambil di isi daya tidak serta-merta merusak baterai. Karena sistem manajemen daya di ponsel modern sudah di rancang untuk mengatur aliran listrik dengan aman. Saat ponsel di pakai sambil di cas. Dan energi dari charger akan langsung di salurkan ke perangkat untuk menjalankan fungsi ponsel. Sementara sisanya tetap mengisi baterai. Hal ini berarti baterai tidak d ipaksa bekerja ganda seperti yang banyak di yakini. Namun, yang perlu di perhatikan adalah efek samping berupa peningkatan suhu.
Menggunakan ponsel sambil bermain game, menonton video dalam waktu lama. Ataupun menjalankan aplikasi berat saat sedang dicas dapat membuat perangkat lebih cepat panas. Suhu tinggi inilah yang sebenarnya menjadi faktor utama mempercepat degradasi baterai lithium-ion. Jika kondisi ini terjadi berulang kali. Dan kapasitas baterai bisa menurun lebih cepat dari semestinya. Selain itu, penggunaan kabel atau charger yang tidak berkualitas juga bisa memunculkan risiko lebih besar. Baik pada kestabilan arus maupun keamanan pengguna. Kesimpulannya, larangan menggunakan ponsel sambil di cas adalah mitos jika di artikan sebagai sesuatu yang langsung berbahaya. Ataupun merusak baterai. Faktanya, aktivitas ini aman dilakukan selama menggunakan charger resmi atau bersertifikasi. Serta tidak membuat ponsel bekerja terlalu berat hingga menimbulkan panas berlebih.
Jadi itu dia beberapa mitos vs fakta soal baterai HP yang akan rusak terkait 4 Hal Penting.